Feb 5, 2012

“Nasihat terakhir untuk Sang Putra Di Bosnia”


Alm. Ustadzah Yoyoh Yusroh

Wahai putraku...
Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa dihadapan manusia...
Janganlah bicara dalam berbagai urusan, kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya
Dan jika seorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara
Hati-hati dengan isu... jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat.
Dan jika engkau mendapatkan cobaab berupa seorang musuh... hadapi dengan berbuat baik kepadanya... tolak dengan cara yang lebih baik, niascaya permusuhan ituberubah menjadi cinta kasih
Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama... dalam berpergian itu jati diri manusia terungkap... penampilan lahiriahnya akan luntur dan jati dirinya akan tersingkap
Dan berpergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlak dan tabiat.
Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau di atas kebenaran... atau jika engkau di serang dengan kritikan-kritikan buruk... bergembiralah... sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh,” sebab, anjing yang mati tidak akan di tendang, dan tidak akan dilepar kecuali pohon yang berbuah.

Wahai putraku..
Jika engkau hendak mengkritik, biasakanuntuk melihat dengan mata tawon lebah, dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk
Tidurlah lebih awal wahai puteraku, agar bisa bangun lebih awal... sebab keberkahan ada di pagi hari dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapat rizki Allah yang maha penyayang di sebabkan engkau begadang dimalam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi.
Akan aku ceritakan kepadamu kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar . dan saat orang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya.
Akan aku ajak engkau ke sarang singa, yang akan mengajarkanbahwa singa tidak akan menjadi raja hutan dikarenakan aumannya! Akan tetapi karena ia berjiwa tinggi, tidak mau memakan hasil buruan binatang lainbetapapun ia lapar dan perutnya melilit-lilit, jangan curi jerih payah orang lain, sebab engkau akan menjadi keji.
Akan aku ajak engkau menemui bunglon ... agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayany, bunglon mengubah warna dirinya sesuai tempat ia berada... agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak dan berulang-ulang. Dan bahwasanya ada orang-orang munafik, banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”

Wahai putraku...
Biasakanlah engkau bersyukur kepada Allah!
Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepadaNya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar, dan melihat
Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia... sebab Allah swt akan menambah orang-orang yang bersyukur. Dan manusia senang saat mendapati seorang yang di beri sesuatu lalu orang itu menghargainya.
Wahai puteraku ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur, dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi kesempatan namun jujur lebih berakhlak bagimu dan bagi orang sepertimu.

Wahai puteraku...
Persiapkanlah alternatif untuk segala urusan agar engkau tidak membuka jalan kehinaan, manfaatkan segala peluang, sebab peluang yang datang sekarang bisa jadi tidak akan berulang.
Jangan berkeluh kesah, aku harap engkau optimis, siap dalam menghadapi kehidupan
Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka. Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal.
Jangan gembira saat melihat orang lain terkena musibah, jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya, sebab ia tidak menciptakan dirinya, dan saat engkau menghina orang lain pada hakikatnya engkau menghina ciptaan dari Zat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa.
Jangan buka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu, sebab Allah Zat yang menutupi dan mencintai orang yang menutupi. Jangan menzalimi siapapun, dan jika engkau hendak menzalimi dan engkau merasa mampu menzalimi, ingatlah bahwa Allah swt lebih mampu.
Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim, engkau akan terheran-heran bagaimana usapan itu dapat menghilangkan keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak. Jangan mendebat dalam perdebatan, kedua pihak akan merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga rugi telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita, semua kita kalah, baik yang merasa menang dan yang merasa belum menang.
Jangan monopoli pendapat yang bagus adalah engkau memengaruhi dan dipengaruhi. Hanya saja jangan larut dalam pendapat banyak orang, dan jika engkau merasa benar, tegarlah dan jangan terpengaruh.

Wahai putraku...
Engkau dapat mengubah keyakinan orang dan menguasai hati mereka tanpa engkau sendiri! Bukan dengan sihir, bukan juga dengan jampi, namun dengan senyumanmu dan kosakatamu yang lembut. Maka dari itu tersenyumlah. Maha Suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, kita dapat mendapatkan pahala darinya.
Di cina, jika engkau tidak murah senyum, maka pemerintah tidak akan memberikan lisensi kepadamu untuk membuat kedai. Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum padamu, maka tersenyumlah engkau kepdanya.
Jika orang meragukanmu, bela dirimu, jelaskan, dan beri keterangan pembenarannya.

Wahai puteraku...
jangan bersedih terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan, sebab kita tidak di ciptakan kecuali untuk di uji dan diberi cobaan, sehingga Allah melihat kita, adakah kita bersabar.
Karena itu santai saja, jangan keruhkah hati, yakinlah bahwa jalan keluar dekat... “jika mendung semakin hitam, pertanda sebentar lagi hujan”
Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu, tataplah hari esok, persiapkan diri, dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya.
Jadilah orang yang mulia, berbanggalah dengan dirimu, sebagaimana engkau melihat dirmu segitulah orang lain akan melihatmu.
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu, sebab engkau menjadi besar, saat engkau ingin menjadi besar. Hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil.

No comments:

Post a Comment