May 15, 2011

Sejarah Yahudi

Pada tanggal 15 mei 2011 kemarin sejumlah orang yang mengaku masih berwarga negara indonesia merayakan HUT Israil di kawasan Puncak. "Perayaan sudah dilakukan tadi di sebuah hotel di Puncak. Sebelumnya kita menyanyikan lagu Indonesia Raya, lalu menyanyikan Hatikva dan membaca do'a Halil semacam do'a untuk orang Israel," kata Direktur Eksekutif Indonesia-Israel Public Affair Committe (IIPAC), Benjamin Ketang kepada detikcom melalui telepon. Sebelumnya malah akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2011 di Jakarta, tapi karena acara itu tidak mengantongi ijin dari Mabes Polri maka tentu saja batal diselenggarakan. Namun, menurut ketua panitia acara di Jakarta, Unggun Dahana, dia tak tahu menahu masalah terselenggaranya acara serupa di Puncak. Lalu yang jadi pertanyaan saya dengan siapakah Pak Kentang (maaf) Ketang berkolaborasi sehingga acara perayaan HUT tersebut berhasil terlaksana, walaupun pesertanya hanya 28 orang?
Lalu pertanyaan saya selanjutnya, ada gerangan apakah hingga 28 orang WNI ini mau tergerak hati dan fisiknya untuk ikut merayakan sebuah ulang tahun negara yang sebenarnya tak pernah merdeka. Jelas saja tak pernah merdeka, keberadaan mereka pun bukanlah karena proses penjajahan, dan tindakan mereka yang menjajah itulah yang semakin menguatkan untuk tidak menyebut tanggal 15 Mei sebagai hari kemerdekaan. Saya berkhuznuzhon keduapuluhdelapan orang yang mengaku masih WNI belum membaca literatur sejarah secara benar, atau mungkin selama ini sibuk sehingga tak pernah mendengar kekejaman bangsa Yahudi saat menindas umat Muslim di Palestina, atau seperti berita simpang siur yang saya dengar dari teman, mereka adalah korban tak tahu menahu yang diminta mengisi biodata di internet dan kemudian pagi hari ditanggal 15 Mei tersebut harus sudah siap karena akan dijemput dan dibawa ke “suatu” tempat untuk merayakan yang juga “sesuatu” (baca: tidak jalas).
Baiklah, mungkin kita bisa lihat sejarahnya, saya ambil dari buku Yahudi Menggenggam Dunia karya William G. Car seorang mantan anggota dinas rahasia Inggris yang tahu betul seluk beluk gerakan yahudi dan zionisme internasional.
Sejarah tentang bangsa yahudi sampai saat ini masih berada dalam perdebatan panjang, banyak data yang tidak valid untuk bisa mendukung secara jelas asal nenek moyang mereka. Pertama, kaum yahudi membagi diri menjadi dua kelompok yaitu Yahudi semintik dan Yahudi Eskinaz. Dalam logika saya, yang bisa saya terima adalah penjelasan mengenai kelompok Yahudi Semintik. Dalam buku tersebut dituliskan Yahudia Semintik merupakan keturunan Nabi Ibrahim As. Keturunan Nabi Ibrahim adalah Yakub As, ayah Yusuf As yang diberi gelar Israil sehingga keturunannya di sebut sebagai Bani Israil. Pada zamannya, mereka menempati wilayah mesir, hingga Nabi Yusuf menjadi pengusa disana setelah sebelumnya menjadi mentri pertanian Mesir. Kelompok ini berkembang terus hingga zaman Nabi Musa As yang bertarung dengan Fir’aun, dan memaksa mereka keluar dari masir dengan jalan membelah laut merah menuju daerah syam (termasuk palestina didalamnya).
Sampai Nabi Musa As meninggal dunia, bani Israil belum mampu memasuki wilayah palestina, baru pada Masa Daud As-lah mereka berhasil memasuki wilayah palestina melalui gurun Sinai serta berhasil menguasai kota Yerusalem. Oleh Sulaiman Putra Daud kota Yerusalem kemudian di pecah menjadi kota dan desa-desa kecil sebagai tempat bermukim serta dibangunlah kuil sulaiman untuk tempat peribadatan kaum yahudi, kondisi inilah yang kemudian menjadi alasan yang digadang-gadang gerakan zionis internasional untuk kembali menguasai kota Yerusalem dan wilayah negara Palestina.
Pada tahun 576 SM, oleh Raja Nebuchadnessar II, kota Yerusalem di serang dan kuil Sulaiman di hancurkan, serta kaum yahudi di yerusalem digirng paksa memasuki Babilonia. Dibawah tekanan pemerintah Babilonia inilah, para kaum yahudi berusaha melarikan diri ke sluruh penjuru dunia dan para pemukanya menciptakan konsep Bangsa Pilihan tuhan dan bangsa lain diciptakan untuk kepentingan kaum Yahudi, serta pula menciptakan konsep Bumi yang dijanjikan yaitu kota Yerusalem sebagai asal mula gerakan zionisme internasional.
Kemudian pada tahun 160 M, wilayah syam termasuk Palestine dikuasai oleh Rumawi dan rajanya Heroid Agung membebaskan tawanan yahudi serta membetulkan Kuil Sulaiman. Namun, ditengah kebaikan hati Heroid Agung, kaum Yahudi membuat ulah berupa pemberontakan dan kekacauan yang membuat kota Yerusalem hancur, sehingga mereka dilarang untuk memasuki Yerusalem dan berziarah ke kuil Sulaiman, hingga Rumawi dikalahkan kaum Muslim di zaman Kekhalifahan Umat ibn Khattab, dan wilayah syam termasuk palestina di masuki bangsa arab, dengan sejarah seperti ini sacara konsitusi Umat muslim Legal dan memiliki hak penuh atas wilayah palestina, di tambah dengan kiblat pertama yang tetapkan Allah berada di masjdil Aqsa, Palestina, membuat lebih banyak alasan kuat mengapa umat muslim di seluruh dunia wajib membela tanah Palestina dan warganya yang berjuang membela haknya yang hanya dengan batu, yang melawan tank-tank, rudal-rudal, dan senapan-senapan canggih israil.
Tanah (kota Yerusalem) yang telah mereka kacaukan dan porakporandakan sendiri, kini diaku-aku sebagai tanah yang dijanjikan. Ibarat tamu yang datang meminta perlindungan, Yahudi datang ke tanah palestina karena sebenarnya mereka tak punya wilayah teritorial pasti, lalu bergerak sedikit demi sedikit, menggerogot dari dalam, menyusun konspirasi besar penguasaan, penjajahan, dan perbutan lokasi paling strategis di bumi untuk mengendalikan dunia, tentunya untuk mengusai yang lebih besar, huh! Melalui tangan-tangan tak terlihat merekayasa kehancuran bangsa lain, karena dalam ideologi mereka: “bangsa lain diciptakan untuk kepentingan bangsa Yahudi, karena kami adalah bangsa pilihan Tuhan.”
Lalu siapakah yang harus dibela? Siapakah yang menindas dan siapakah yang tertindas? Masih pantaskah manusia yang bernurani membela israil laknatullah? Atau ikut merayakan HUT kemerdekaannya? Merdeka dari siapa?
Semoga bisa memberikan gambaran. Walallahualam bishawab.

No comments:

Post a Comment